Pages

Thursday, December 30, 2010

kerana aku cinta...

wanita adalah daun
lelaki adalah angin
yg datang tiba-tiba
meniup rindu
menghembus asa
membuai daun
hingga kadang
daun menjadi hijau segar
namun ketika angin berlalu
hilang begitu saja di putaran waktu
daun itu menguning
sebelum sang waktu menjumputnya
karena terjatuh di tanah
inginku
biarlah daun itu gugur
karena kehendak Sang Alam
bukan karena
tiupan kencang sang angin kembara
atau bukan
karena tangkainya menjadi lemah
ketika tahu angin tlah pergi
menghilang
tanpa bekas
meninggalkannya layu
membiarkannya kering
terjatuh
terkubur debu bumi
itulah wanita
tempatnya mencari kesejukan
dan dipaksa dikeringkan
yang sering tak terpikirkan
dilupakan
akan kekuatannya
buat abadikan cintanya

Saturday, December 25, 2010

Hukum Ucapan “Merry Christmas” (Selamat Hari Natal)

 Bersempena dengan hari krismas yang telah disambut oleh penganut yang beragama Kristian, terlalu ramai dikalangan kawan2 muslim kita yang mengambil kesempatan untuk mengucapkan selamat kepada kenalan2/rakan sekerja or sekadar memberi ucapan semata2..






TETAPI : TAHUKAH ANDA TENTANG HUKUM MENGUCAPKAN UCAPAN SELAMAT ITU? 



  •  Saya sekadar ingin berkongsi di dalam kesempatan yang masih bersisa ini...maaf dihulur..

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ditanya:

Bagaimana hukum mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) kepada orang-orang Kafir? Bagaimana pula memberikan jawapan kepada mereka bila mereka mengucapkannya kepada kita? Apakah boleh pergi ke tempat-tempat pesta atau majlis yang mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang itu berdosa, bila melakukan sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang sebenarnya) namun dia melakukannya hanya untuk menghormati kawan, malu, perasaan atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?

Jawapan:
  • Mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang kafir adalah haram hukumnya menurut kesepakatan para ulama (ijma).
  • Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya Ahkam Ahl adz-Dzimmah, beliau berkata, Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syiar-syiar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, walau sekadar mengucapkan, Semoga Hari raya anda diberkati atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya.

  • Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lari dari kekufuran, maka dia tidak akan lari dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap Salib bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. 
  • Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sedar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bidâah atau kekufuran, maka bererti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.
  • Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahawa mengucapkan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka haram dan posisinya demikian, kerana hal itu mengandungi persetujuan terhadap syiar-syiar kekufuran yang mereka lakukan dan meridhai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridhai syiar-syiar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Taala tidak meridhai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya.
Ertinya: Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.:[Az-Zumar:7]
Ertinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. [Al-Ma`idah :3]
  • Jadi,  
    1. Mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah haram, baik mereka itu rakan-rakan sepejabat dengan kita seorang (Muslim) ataupun tidak.
    2. Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawab salamnya/ ucapannyanya karana hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga kerana ia adalah hari besar yang tidak diredhai Allah Taala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun disyariatkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Din-ul-Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Taala berfirman.
Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali Imran:85]
                   3. Kerana itu, hukum bagi seseorang Muslim memenuhi undangan mereka
                       berkaitan hal itu juga adalah HARAM kerana lebih besar dosanya
                       berbanding mengucapkan selamat hari krismas/Natal kepada mereka.
                       Memenuhi undangan tersebut bermakna anda mengikut serta bersama
                       mereka di dalam majlis agamanya.

Demikian pula,haram hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang Kafir, seperti mengadakan majlis atau pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka tersebut, saling memberi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan dan semisalnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam,
Ertinya : Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk sebahagian dari Mereka [Hadits Riwayat Abu Daud]
Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidl` ash-Shirth al-Mustaqm, Mukhlafah Ashhb al-Jahm:
Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka akan menyebabkan timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan menghinakan kaum lemah (iman). Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya kerana berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya kerana ia termasuk bentuk peremehan (penghinaan) terhadap Dinullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.
Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan Din mereka, menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
[Disalin dari Majmu Fatwa Fadllah asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Jilid.III, h.44-46, No.403]

Friday, December 24, 2010

Sekapur Sirih.....

Sekadar coretan isi hatiku yang tak seberapa.... time kasih diucapkan kepada si Pembawa Wacana kerana mengajar untuk membuke blog ni..( kene pakse...huhuhuhu)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...